
Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kesehatan semakin sering memperingatkan tentang dampak buruk dari gaya hidup yang tidak aktif. Meskipun obesitas sering menjadi sorotan utama sebagai faktor risiko utama berbagai penyakit kronis, riset terbaru mengungkapkan fakta mengejutkan: kurangnya aktivitas fisik bisa menjadi ancaman yang lebih berbahaya bagi kesehatan dibandingkan dengan obesitas itu sendiri. PAFI BLAMBANGAN UMPU (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mendalami hasil riset ini dan mengajak masyarakat untuk lebih menyadari pentingnya bergerak aktif setiap hari guna mencegah berbagai penyakit serius.
Kenapa Kurang Gerak Bisa Lebih Berbahaya dari Obesitas?
Beberapa studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan internasional menunjukkan bahwa duduk terlalu lama dan minimnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, bahkan lebih besar daripada obesitas. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa orang yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk atau tidak berolahraga memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit jantung, diabetes tipe 2, kanker, hingga kematian dini.
PAFI BLAMBANGAN UMPU mengingatkan bahwa meskipun obesitas memang menjadi faktor risiko utama banyak penyakit, kurang gerak dapat memperburuk berbagai kondisi medis, bahkan pada mereka yang tidak memiliki masalah berat badan. Fakta ini menunjukkan bahwa menjaga kebugaran tubuh dengan cara bergerak aktif jauh lebih penting daripada sekadar mengelola berat badan.
Dampak Negatif Kurang Gerak Bagi Kesehatan
1. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan kinerja jantung. PAFI BLAMBANGAN UMPU menjelaskan bahwa tubuh yang tidak bergerak secara rutin menyebabkan peningkatan tekanan darah, kadar kolesterol jahat (LDL), dan penurunan kadar kolesterol baik (HDL). Hal ini berkontribusi pada pembentukan plak dalam pembuluh darah yang pada akhirnya dapat menyebabkan arteriosklerosis (penyumbatan pembuluh darah), yang memicu penyakit jantung dan stroke.
Penyakit jantung koroner yang disebabkan oleh gaya hidup tidak aktif dapat meningkatkan risiko kematian lebih cepat dibandingkan dengan obesitas yang hanya meningkatkan risiko penyakit tersebut.
2. Diabetes Tipe 2
Penyakit diabetes tipe 2 sangat erat kaitannya dengan gaya hidup yang tidak aktif. PAFI BLAMBANGAN UMPU menyebutkan bahwa otot-otot tubuh yang tidak bekerja dengan baik akibat kurangnya gerakan akan mengurangi kemampuan tubuh untuk mengatur gula darah. Selain itu, tubuh yang jarang bergerak akan menurunkan sensitivitas insulin, hormon yang berfungsi untuk mengatur kadar gula darah.
Studi menunjukkan bahwa bahkan mereka yang tidak mengalami obesitas, jika tidak cukup bergerak, tetap berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2.
3. Kanker
Penelitian lain yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan dunia mengungkapkan hubungan antara kurangnya gerak dan peningkatan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker kolorektal, kanker payudara, dan kanker prostat. PAFI BLAMBANGAN UMPU menjelaskan bahwa aktivitas fisik yang minimal dapat mengurangi laju metabolisme tubuh, meningkatkan peradangan kronis, dan mengganggu sistem kekebalan tubuh, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan risiko kanker.
Sebuah studi besar menunjukkan bahwa orang yang tidak aktif memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker dibandingkan dengan mereka yang rajin berolahraga meski memiliki berat badan yang berlebih.
4. Masalah Mental dan Depresi
Tidak hanya berdampak pada tubuh fisik, kurang gerak juga berbahaya bagi kesehatan mental. PAFI BLAMBANGAN UMPU mencatat bahwa aktivitas fisik, terutama olahraga, berperan dalam produksi hormon endorfin yang dapat mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Ketika seseorang tidak bergerak, tubuh tidak memproduksi hormon tersebut dengan optimal, yang dapat menyebabkan gangguan kecemasan, depresi, dan perasaan cemas berlebihan.
Selain itu, gaya hidup yang tidak aktif dapat mengurangi energi dan motivasi seseorang untuk melakukan aktivitas lainnya, sehingga memperburuk kondisi kesehatan mental mereka.
5. Penyakit Pernapasan
Kurangnya aktivitas fisik juga dapat melemahkan fungsi pernapasan. PAFI BLAMBANGAN UMPU menjelaskan bahwa paru-paru yang tidak diberi stimulasi oleh aktivitas fisik yang cukup akan kehilangan kapasitasnya untuk mengatur aliran oksigen dalam tubuh. Hal ini bisa memengaruhi kualitas pernapasan dan meningkatkan risiko penyakit paru-paru kronis, seperti bronkitis atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Mengapa Gerak Itu Penting?
Aktivitas fisik memiliki manfaat yang sangat besar bagi tubuh. PAFI BLAMBANGAN UMPU menjelaskan bahwa olahraga rutin tidak hanya membantu menjaga berat badan ideal, tetapi juga meningkatkan sistem imun tubuh, menjaga kelancaran sirkulasi darah, dan mengurangi risiko berbagai penyakit kronis. Bahkan, hanya dengan melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau melakukan peregangan tubuh secara teratur, Anda sudah dapat mengurangi risiko penyakit serius yang timbul akibat kurang gerak.
Selain itu, aktivitas fisik juga dapat meningkatkan kualitas tidur, memperbaiki konsentrasi, serta meningkatkan energi secara keseluruhan. Semua manfaat ini sangat penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang dan kualitas hidup yang lebih baik.
Bagaimana Memulai Gaya Hidup Aktif?
Bagi Anda yang terbiasa duduk atau tidak banyak bergerak, PAFI BLAMBANGAN UMPU menyarankan untuk memulai dengan langkah-langkah sederhana. Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari:
-
Mulailah dengan Berjalan Kaki: Cobalah untuk berjalan kaki selama 30 menit setiap hari. Anda bisa berjalan keliling kompleks atau sekadar berjalan ke toko terdekat.
-
Pilih Aktivitas yang Menyenangkan: Cari olahraga yang Anda nikmati, seperti bersepeda, berenang, atau yoga. Jika Anda menikmatinya, Anda akan lebih mudah melakukannya secara rutin.
-
Gunakan Tangga daripada Lift: Cobalah untuk lebih sering menggunakan tangga daripada lift atau eskalator untuk meningkatkan kebugaran.
-
Jadwalkan Waktu Olahraga: Tentukan waktu tertentu setiap hari untuk berolahraga, seperti pagi atau sore hari, agar Anda terbiasa melakukannya.
-
Lakukan Latihan Ringan: Jika Anda belum terbiasa berolahraga, mulai dengan latihan ringan seperti peregangan tubuh atau latihan kekuatan ringan.
PAFI BLAMBANGAN UMPU (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) ingin mengingatkan bahwa meskipun obesitas menjadi salah satu faktor risiko yang paling banyak dibicarakan, kurangnya aktivitas fisik ternyata jauh lebih berbahaya bagi kesehatan tubuh. Mengurangi waktu duduk dan meningkatkan aktivitas fisik setiap hari adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan tubuh, mengurangi risiko berbagai penyakit kronis, dan meningkatkan kualitas hidup.
Dengan memulai kebiasaan bergerak yang sehat, Anda tidak hanya menghindari berbagai penyakit, tetapi juga memperbaiki kesehatan mental, fisik, dan emosional Anda. Jadi, jangan tunggu lagi! Segera mulai gaya hidup yang lebih aktif untuk hidup yang lebih sehat dan bugar!